ASUHAN
KEPERAWATAN pada Tn. S dengan GANGGUAN
SISTEM INTEGUMEN :
VULNUS
LACERATUM di BANGSAL BOUGENVIL
RSUD MAJENANG KABUPATEN CILACAP
Tanggal masuk RS : 14 Juli 2012 jam 18.30 WIB
Tanggal
pengkajian : 16 Juli 2012 jam 18.25
WIB
Pengkaji : Indra Hermawan
NIM : A11000608
A.
IDENTITAS
1.
IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. S
Umur/jenis
kelamin : 28 tahun/laki-laki
Status : Kawin
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Karyawan PTPN kebun
kawung
Agama : Islam
Alamat : Karangtengah 03/03
Cimanggu
Dx Medis : VL ( Vulnum Laceratum )
No RM : 149 935
2.
IDENTITAS
PENANGGUNGJAWAB
Nama : Tn.K
Umur/jenis
kelamin : 55/laki-laki
Hubungan dengan
klien : Ayah klien
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Alamat : Karangtengah 03/03
Cimanggu
B.
RIWAYAT KESEHATAN
1.
Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri
pada kaki kiri bagian belakang karena terkena pisau rumput.
(P:nyeri saat
berusaha bergerak, Q: nyeri seperti diremas-remas, R: region cruris sinistra
posterior, S: skala 7, T: nyeri berulang.)
2.
Riwayat Kesehatan
Sekarang
Klien datang ke
RSUD majenang tanggal 14/7/12 pukul 18.30 WIB post terkena pisau pemotong
rumput, terdapat luka robek pada kaki kiri bagian belakang. Terjadi perdarahan
aktif dari pembuluh darah arteri tibialis, tidak tampak kerusakan tulang, hanya
terjadi kerusakan kulit dan otot. Klien sadar, mual, GCS : 15 ( E:4,M:6,V:5 ),
klien juga merasa lemas. Dilakukan pemeriksaan GDS pada tanggal tersebut dengan
hasil 120 Mg/dl, dan TTV klien : TD : 90/70 N 92 R:24 S 36.80C.
Klien diberikan terapi : toilet luka, ligasi, dan hecting, serta pemberian
kalnex 1gr (IV), ketorolac 1 amp 30mg (IV), ondansentron 1 amp 4mg (IV),
ranitidine 1amp 25mg(IV), tetagam 250 iu(IM), ceftriaxone 1gr (IV). Kemudian
klien dibawa ke bangsal bougenvil untuk mendapatkan perawatanlebih lanjut.
3.
Riwayat Kesehatan
Dahulu
Klien mempunyai
riwayat magh kronis
4.
Riwayat Kesehatan
Keluarga
Tidak ada yang
mengalami riwayat penyakit yang sama dengan klien.
C.
PEMERIKSAAN KEBUTUHAN
DASAR (VIRGINIA HENDERSON)
1) Pola
Oksigenasi
Sebelum sakit : klien
bernafas secara normal dan RR dbn 16-24 x/menit
Saat dikaji : klien bernafas secara normal dengan RR20 x/menit
2) Pola
Nutrisi dan Metabolik
Sebelum sakit : klien makan sehari 3x dan dalam porsi yang
sedang dengan
menu sayuran dan kadang ikan dan selalu
habis. Minum
6-7 gelas.
Saat dikaji : klien makan makanan yang diberikan dari Rumah
Sakit dan
Habis 1 porsi yang disediakan, bahkan
lebih banyak dari yang disediakan, minum 6-7 gelas tiap hari.
3) Pola
Eliminasi
Sebelum sakit : klien
BAK normal 3-4 X tiap hari dengan warna kuning jernih, tidak
ada darah, bau urine khas. BAB 1 x sehari, konsistensi
lembek, tidak ada darah.
Saat dikaji :
klien BAK normal 3X sehari dengan warna kekuning-
Kuningan jernih, tidak ada darah. Klien belum BAB dari
masuk sampai saat pengkajian.
4) Pola
Aktivitas
Sebelum sakit : klien
beraktifitas seperti biasa, bekerja, jalan-jalan, berkebun.
Saat dikaji : klien mampu beraktifitas di tempat tidur dibantu
oleh keluarga, serta
berbaring di tempat tidur karena nyeri (P:nyeri saat berusaha bergerak,
Q: nyeri seperti diremas-remas, R: region
cruris sinistra posterior, S:
skala 7, T: nyeri berulang.)
5) Pola
Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit : klien
istirahat normal, 8 jam/24 jam, pola tidur teratur
Saat dikaji : klien merasakan kurang tidur karena merasakan
nyeri pada kakinya (P:nyeri saat berusaha bergerak, Q: nyeri seperti
diremas-remas, R: region cruris sinistra posterior, S: skala 7, T: nyeri
berulang.)
6) Kebutuhan
Berpakaian
Sebelum sakit : klien
barpakaian sesuai kebutuhan, ganti baju 2xsehari
Saat dikaji : klien tampak bersih, dengan memakai kaos, ganti
2X dibantu keluarga.
7) Mempertahankan
Suhu Tubuh dalam Batas Normal
Sebelum sakit : klien
mampu menyesuaikan suhu tubuh dengan lingkungan
sekitar suhu normal.
Saat dikaji : klien tidak mengalami masalah dalam menyesuaikan
suhu tubuh (
36.80C )
8) Pola
Personal Hygiene
Klien mampu mandi di seka di tempat
tidur 2 x sehari, gosok gigi, ganti pakaian 2X
sehari dibantu oleh keluarga dan perawat. Klien tampak sedikit rapi,
rambut terlihat bersih.
9) Kebutuhan
Rasa Aman dan Nyaman
Sebelum sakit : klien
merasa aman dan betah untuk tinggal di rumahnya sendiri
bersama keluarganya
Saat dikaji : klien terlihat tenang tinggal di rumah sakit.
10) Komunikasi
dengan Orang Lain
Sebelum sakit : klien
mampu berkomunikasi dengan orang lain dengan bahasa
daerahnya
Saat dikaji : klien mampu berkomunikasi dengan bahasanya
sendiri ( bahsa
Indonesia ).
11) Kebutuhan
Spiritual
Klien tidak dapat menjalankan sholat
karena nyeri, klien mempunyai motivasi tinggi untuk sembuh, tetapi klien juga
berkeluh kesah karena keadaannya tidak segera membaik.
12) Pola
bekerja
Sebelum sakit : klien
mampu melaksanakan pekerjaannya dengan baik sebagai petani.
Saat dikaji : klien mampu beristirahat dengan keadaannya yang
seperti itu.
13) Kebutuhan rekreasi dan bermain
Sebelum sakit : klien suka jalan-jalan
ke rempat rekreasi dengan keluarganya
Saat dikaji : klien hanya bisa menikmati keadaanya,
ditemani anak dan istrinya.
14) Kebutuhan belajar
Sebelum
sakit : klien mampu belajar
dari radio, dan televisi.
Saat
dikaji : klien mendapatkan info
dari perawat dan informasi dari
Keluarganya.
D.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : lemah
Kesadaran : Compos Mentis
TTV :
TD : 120/80 mmHg; Suhu : 36.60C ; Nadi
: 88 x/menit; RR : 20 x/menit
Pemeriksaan
Fisik (menggunakan IPPA) :
1.
Sistem pernafasan
I: tidak nampak
retraksi dada, bentuk dada simetris, tidak nampak penggunaan otot bantu nafas,
tidak ada massa, pola nafas normal ( RR: 20x/m).
P: fokal
fremitus normal (tidak ada hambatan oleh secret dan penumpukan cairan), tidak
ada
nyeri tekan, tidak teraba massa.
P: suara paru sonor,
tidak redup
A:suara paru
vesikuler, tidak ada ronki dan whezing.
2.
Sistem kardiovaskular
I:Tidak terlihat
ada massa, ictus cordis tampak pada itercosta ke 5.
P: tidak ada
nyeri tekan, tidak teraba massa, pulse teraba kuat.
P: batas-batas
jantung normal, suara redup
A:Tidak
terdengar gallop
3.
Sistem pencernaan (IAPePa)
I: Abdomen flat,
simetris, pernafasan perut .
A: auskultasi
gaster normal, peristaltik gaster dan intestine normal (10- 12x/m).
P: suara lambung
tympani, batas hepar normal.
P: tidak ada
nyeri tekan, tidak terasa pembesaran hepar, tak teraba adanya massa
4.
Sistem perkemihan
Karakteristik
urine/BAK kuning jernih, frekuensi 3X sehari tidak ada hematuri, tidak ada
nyeri pinggang, tidak terpasang alat bantu BAK, tidak ada darah, bau khas,
tidak ada benjolan.
5.
sistem endokrin
Tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid dan limfatik.
6.
sistem genetalia
Tak nampak
terpasang DC.
7.
Sistem musculoskeletal
Pergerakan sendi
normal, kekuatan otot 5, tidak ada edema daerah kaki, turgor kulit lembab, ada
deformitas ( luka laserasi ) pada tungkai kiri, ada nyeri gerak pada tungkai
kiri, nyeri tekan kaki kiri (P:nyeri saat berusaha bergerak, Q: nyeri seperti
diremas-remas, R: region cruris sinistra posterior, S: skala 7, T: nyeri
berulang.), tidak ada pembengkakan pada sendi,tidak menggunakan alat bantu,
tidak ada fraktur, kemampuan ADL mandi( diseka oleh keluarga), berpakaian,
eliminasi, mobilisasi di tempat tidur, ambulasi terganggu.
8.
Sistem integumen
Turgor kulit
tidak baik, tidak ada sianosis/anemis, warna kulit sawo matang, tidak ada luka,tidak
ada edema, tidak ada memar,
benjolan,lesi, terdapat luka laserasi pada extremitas inferior bagian sinistra.
9.
Sistem persarafan
Tidak ada
tremor, reflex cahaya pupil bagus, GCS 15, Kesadaran CM, tidak ada parese,
plegi, parastese, paraplegi, orientasi waktu, tempat, orang normal.
E.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Lab
darah
a. Darah rutin ( 14/7/12)
Pemeriksaan
|
Hasil
|
Hasil
|
WBC
|
+
13.6 x 103
|
High
|
RBC
|
5.15
x 106
|
Normal
|
HGB
|
14.4
gr/d
|
Normal
|
HCT
|
45.8
%
|
Normal
|
MCV
|
88.9(Fl)
|
Normal
|
MCH
|
28.0
(pq)
|
Normal
|
lymp
|
42.5
%
|
Normal
|
MXD
|
7.8
%
|
Normal
|
neut
|
49.7%
|
Normal
|
F.
THERAPHY
· Injeksi
(IV): kalnex 1gr (IV), ketorolac 1 amp 30mg (IV), ondansentron 1 amp 4mg (IV),
ranitidine 1amp 25mg(IV), tetagam 250 iu(IM), ceftriaxone 1gr (IV)
· Infuse
RL 20tpm mac
· Diet
yang diberikan TKTP
· Ambulasi
mandiri
G.
ANALISA DATA
NO
|
DATA
FOKUS
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
KEPERAWATAN
|
|||
1
|
SUBJEKTIF
: klien mengatakan nyeri pada cruris sinistra.
(P:nyeri
saat berusaha bergerak, Q: nyeri seperti diremas-remas, R: region cruris
sinistra posterior, S: skala 7, T: nyeri berulang.)
OBJEKTIF
:
Terdapat
luka dibagian tungkai kaki bagian belakang, terdapat luka jait, raut wajah
menahan nyeri,pergerakan kaki terbatas.
|
Trauma
benda tajam
Perlukaan pada kulit
dan otot
stimulus syaraf nyeri
nyeri
akut
|
nyeri
akut b/d stimulus syaraf nyeri karena perlukaan pada kulit dan otot
|
|||
2
|
SUBJEKTIF
: klien mengatakan susah untuk bergerak
OBJEKTIF
:
Pergerakan
terbatas, terdapat jejas luka jait, ambulasi dibantu keluarga
|
Trauma
benda tajam
Perlukaan pada kulit
dan otot
Penurunan fungsi
otot ( alat gerak aktif )
Pergerakan terganggu
Hambatan mobilitas
fisik
|
Hambatan mobilitas fisik b/d penurunan fungsi otot
|
H.
PRIORITAS DIAGNOSA
1. nyeri
akut b/d stimulus syaraf nyeri karena perlukaan pada kulit dan otot
2. Hambatan mobilitas fisik b/d penurunan fungsi otot
I.
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DX
|
HARI/TGL/JAM
|
NOC
|
NIC
|
1
|
Senin, 16/7/12, 09.00 WIB
Selasa , 17/7/12, 09.00 WIB
|
NOC :
v Pain control,
v Comfort level
Setelah diberikan tindakan keperawatan
selama 2X24 jam nyeri yang dirasakan klien berkurang bahkan hilang dengan KH
Kriteria Hasil :
v Melaporkan
bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
v Mampu
mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
v Menyatakan
rasa nyaman setelah nyeri berkurang
v Tanda vital dalam rentang normal
|
NIC :
Pain
Management
§ Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan
faktor presipitasi
§ Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
§ Gunakan teknik komunikasi terapeutik
untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
§
Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
§ Kurangi faktor presipitasi nyeri
§
Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
§
Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan
tindakan nyeri tidak berhasil ( pemberian analgetik :ketorolac )
Analgesic Administration
§
Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat
nyeri sebelum pemberian obat
§
Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan
frekuensi
§
Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan
nyeri secara teratur
§ Monitor vital sign sebelum dan sesudah
pemberian analgesik pertama kali
|
2
|
Senin, 16/7/12, 09.00 WIB
Selasa , 17/7/12, 09.00 WIB
|
NOC :
v
Joint
Movement : Active
v
Mobility
Level
Setelah diberikan
tindakan kep selama 2X24 jam masalah klien teratasi dengan KH
Kriteria Hasil :
v
Klien
meningkat dalam aktivitas fisik
v
Mengerti
tujuan dari peningkatan mobilitas
v Memverbalisasikan
perasaan dalam meningkatkan kekuatan dan kemampuan berpindah
|
NIC
:
Exercise
therapy : ambulation
§ Monitoring vital sign sebelm/sesudah
latihan dan lihat respon pasien saat latihan
§
Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang
teknik ambulasi
§ Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
§
Berikan alat Bantu jika klien memerlukan.
·
Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan
|
J.
IMPLEMENTASI
NO DX
|
HARI/TANGGAL/JAM
|
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
|
RESPON
|
TTD PERAWAT
|
1
|
Senin, 16/7/12, 09.00 WIB
Selasa , 17/7/12, 09.00 WIB
|
Pain
Management
§ Melakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan
faktor presipitasi
§ Menggunakan teknik komunikasi terapeutik
untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
§
Mengontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
§ Mengurangi faktor presipitasi nyeri
§
Mengkolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan
tindakan nyeri tidak berhasil ( pemberian analgetik :ketorolac )
Analgesic Administration
§
Menentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat
nyeri sebelum pemberian obat
§
Mengecek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis,
dan frekuensi
§
Memilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan
nyeri secara teratur
§
Memonitor
vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali ( ketorolac )
|
-
Klien terkaji (P:nyeri saat berusaha
bergerak, Q: nyeri seperti diremas-remas, R: region cruris sinistra
posterior, S: skala 7, T: nyeri berulang.)
-
Klien merespon baik dengan komunikasi
yang baik
-
Pasien bias mengendalikan nyeri
-
Klien merasa bias mengurangi factor
penyebab nyeri
-
Nyeri klien berkurang dengan pemberian
analgetik ( S: 4)
-
Klien mengatakan secara subjektif
(S:7)
-
Klien kolaboratif ( mengikuti anjuran
)
-
Klien merasa lebih baik setelah pemberian
analgetik
|
|
2
|
Senin, 16/7/12, 09.00 WIB
Selasa , 17/7/12, 09.00 WIB
|
Exercise
therapy : ambulation
§ Memonitoring vital sign sebelm/sesudah
latihan dan lihat respon pasien saat latihan
§
Mengajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang
teknik ambulasi
§ Mengkaji kemampuan pasien dalam
mobilisasi
§
Memberikan alat Bantu jika klien memerlukan.
§
Mengajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan
|
-
Klien terkaji VS terkaji (TD 120/80)
-
Klien mengikuti anjuran
-
Klien mampu miring ka/ki
-
Klien tidak memakai alat bantu
-
Klien mengatakan jika butuh bantuan
|
|
K.
CATATAN PERKEMBANGAN
NO DX
|
HARI/TANGGAL/JAM
|
CATATAN
PERKEMBANGAN
|
TTD PERAWAT
|
1
|
Senin, 16/7/12, 13.00 WIB
Selasa , 17/7/12, 10.00 WIB
|
S
: klien mengatakan nyeri berkurang
Dengan skala :4
O
: luka kering, pergerakan kaki membaik, raut wajah menahan nyeri berkurang
Indicator
Pain control,
Comfort level
v Nyeri
berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
v Mampu
mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
v Menyatakan
rasa nyaman setelah nyeri berkurang
A :masalah klien teratasi
P
: awasi terjadi kekambuhan, jika terjadi gunakan intervensi
-
Paint management
-
Analgetic teraphy
|
|
2
|
Senin, 16/7/12, 13.00 WIB
Selasa , 17/7/12, 11.00 WIB
|
S
: klien mengatakan sudah mulai bias bergerak
O
: pergerakan mulai banyak, assistensi berkurang
Joint
Movement : Active
Mobility Level
v
Klien
meningkat dalam aktivitas fisik
v
Mengerti
tujuan dari peningkatan mobilitas
v
Memverbalisasikan perasaan dalam meningkatkan kekuatan
dan kemampuan berpindah
A : masalah klien teratasi sebagian
P :
observasi terjadi keparahan,pertahankan kondisi klien sekarang usahakan
terjadi peningkatan kondisi dengan melanjutkan intervensi
v
Exercise therapy : ambulation
|
|
ASUHAN
KEPERAWATAN pada Tn. S dengan GANGGUAN
SISTEM INTEGUMEN :
VULNUS
LACERATUM di BANGSAL BOUGENVIL
RSUD MAJENANG
KABUPATEN CILACAP
Disusun Oleh :
Indra
Hermawan
A11000608
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
PROGRAM
STUDI S1 KEPERAWATAN
GOMBONG
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar