LAPORAN
PENDAHULUAN
GANGGUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
TENTANG NYERI DI RUANG AHMAD DAHLAN
PKU MUHAMMADIYAH SRUWENG
Disusun oleh :
Nama :
Indra Hermawan
NIM : A11000608
PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
TAHUN 2011
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
PENDAHULUAN
GANGGUAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
TENTANG
NYERI DI RUANG AHMAD DAHLAN
PKU
MUHAMMADIYAH SRUWENG
Telah Disahkan
Hari :
Tanggal :
Pembimbing Lahan
( )
|
Mahasiswa
( )
|
Pembimbing Akademik
(
)
|
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... 1
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................ 3
KONSEP DASAR NYERI
A. Pengertian Nyeri................................................................................. 4
B. Fisiologi Nyeri.................................................................................... 4
C. Etiologi Nyeri..................................................................................... 6
D. Manifestasi Klinis / Btasan Karakteristik........................................... 6
E. Komplikasi.......................................................................................... 6
F. Patofisiologi dan Pathway Keperawatan........................................... 6
G. Fokus Intervensi................................................................................. 8
H. Intervensi............................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 10
- Pengertian
nyeri
Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan
ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya (Tamsuri, 2007).
Nyeri
adalah suatu keadaan individu mengalami dan melaporkan adanya rasa tidak nyaman
yang berat atau perasaan tidak menyenangkan. (Diagnosa keperawatan edisi 8
Linda Jual 1998).
Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang
tidak menyenangkan dan meningkatkan akibat adanya kerusakan jaringan yang
aktual atau potensial. (Judith M. Wilkinson 2002).
- Fisiologi
nyeri
Reseptor nyeri adalah organ tubuh yang berfungsi untuk menerima rangsang
nyeri. Organ tubuh yang berperan sebagai reseptor nyeri adalah ujung syaraf
bebas dalam kulit yang berespon hanya terhadap stimulus kuat yang secara
potensial merusak. Reseptor nyeri disebut juga nosireceptor, secara
anatomis reseptor nyeri (nosireceptor) ada yang bermielien dan ada juga
yang tidak bermielin dari syaraf perifer.
Berdasarkan letaknya, nosireseptor dapat dikelompokkan dalam
beberapa bagaian tubuh yaitu pada kulit (Kutaneus), somatik dalam (deep
somatic), dan pada daerah viseral, karena letaknya yang berbeda-beda
inilah, nyeri yang timbul juga memiliki sensasi yang berbeda.
Nosireceptor kutaneus berasal dari kulit dan sub kutan,
nyeri yang berasal dari daerah ini biasanya mudah untuk dialokasi dan
didefinisikan. Reseptor jaringan kulit (kutaneus) terbagi dalam dua
komponen yaitu :
1.
Reseptor A delta
Merupakan serabut komponen cepat (kecepatan tranmisi 6-30 m/det) yang
memungkinkan timbulnya nyeri tajam yang akan cepat hilang apabila penyebab
nyeri dihilangkan
2.
Serabut C
Merupakan serabut komponen lambat (kecepatan tranmisi 0,5 m/det) yang
terdapat pada daerah yang lebih dalam, nyeri biasanya bersifat tumpul dan sulit
dilokalisasi. Struktur reseptor nyeri somatik
dalam meliputi reseptor nyeri yang terdapat pada tulang, pembuluh darah,
syaraf, otot, dan jaringan penyangga lainnya. Karena struktur reseptornya
komplek, nyeri yang timbul merupakan nyeri yang tumpul dan sulit dilokalisasi.
Reseptor nyeri jenis ketiga adalah reseptor viseral, reseptor ini meliputi
organ-organ viseral seperti jantung, hati, usus, ginjal dan sebagainya. Nyeri
yang timbul pada reseptor ini biasanya tidak sensitif terhadap pemotongarn
organ, tetapi sangat sensitif terhadap penekanan, iskemia dan inflamasi.
Jenis –jenis nyeri :
1.
Nyeri perifer à dibagi
menjadi 3 macam
·
Superficial à nyeri yang
muncul karena rangsangan pada kulit dan mukosa.
·
Visceral à nyeri yang
timbul karena stimulasi rasa nyeri pada rongga abdomen, cranium, dan thorax
·
Nyeri alih à nyeri yang
d irasakan pada daerah yang jauh dari
jariingan penyebab nyeri
2.
Nyeri sentral à nyeri yang
muncul akibat stimulasi pada medulla spinalis, batang otak, dan thalamus.
3.
Nyeri psikogenik à nyeri yang
tidak diketahui penyebeb fisiknya, atau dengan kata lain nyeri ini timbul
akibat pikiran si penderita itu sendiri yang dipengaruhi oleh faktor psikologis
bukan fisiologis.
- Etiologi Nyeri
Adapun Etiologi Nyeri yaitu:
1.
Stimulasi Kimia (Histamin, bradikirun, prostaglandin,
bermacam-macam asam)
2.
Pembengkakan Jaringan
3.
Spasmus Otot
4.
Kehamilan
5.
Inflamasi
6.
Keletihan
7.
Kanker
8.
Agen Cedera ( Biologis )
- Manifestasi klinis / Batasan Karakteristik
1.
Gangguam Tidur
2.
Posisi Menghindari Nyeri
3.
Gerakan Menghindari Nyeri
4.
Pucat
5.
Perubahan Nafsu Makan
6.
Perubahan tekanan darah
7.
Perubahan frekuensi pernafasan
- Komplikasi
1.
Edema Pulmonal
2.
Kejang
3.
Masalah Mobilisasi
4.
Hipertensi
5.
Hipovolemik
6.
Hipertermia
- Patofisiologi dan Pathway Keperawatan
Nyeri dapat disebabkan karenan beberapa hal seperti Stimulasi kimia,
pembekakan jaringan, Spasme otot, Kehamilan, Inflamasi dan Agen cedera yang
lain ( agen biologis ).
Mekanisme nyeri secara sederhana dimulai dari transduksi
stimuli akibat kerusakan jaringan dalam saraf sensorik menjadi aktivitas
listrik kemudian ditransmisikan melalui serabut saraf bermielin A delta dan
saraf tidak bermielin C ke kornu dorsalis medula spinalis, talamus, dan korteks
serebri. Impuls listrik tersebut dipersepsikan dan didiskriminasikan sebagai
kualitas dan kuantitas nyeri setelah mengalami modulasi sepanjang saraf perifer
dan disusun saraf pusat. Rangsangan yang dapat membangkitkan nyeri dapat berupa
rangsangan mekanik, suhu (panas atau dingin) dan agen kimiawi yang dilepaskan
karena trauma/inflamasi. Gejala yang mungkin timbul karena nyeri ini seperti
tanda-tanda inflamasi, febris (demam), perubahan denyut jantung, perubahan
tekanan darah.
Fenomena nyeri timbul karena adanya kemampuan system saraf
untuk mengubah berbagai stimuli mekanik, kimia, termal, elektris menjadi
potensial aksi yang dijalarkan ke system saraf pusat. Dengan kata
lain dapat dikatakan bahwa mekanisme nyeri adalah sebagai berikut :
Berdasarkan patofisiologinya nyeri
terbagi dalam:
1. Nyeri nosiseptif atau nyeri inflamasi, yaitu
nyeri yang timbul akibat adanya stimulus mekanis terhadap nosiseptor.
2. Nyeri neuropatik, yaitu nyeri yang timbul
akibat disfungsi primer pada system saraf ( neliola, et at, 2000 ).
3. Nyeri idiopatik, nyeri
di mana kelainan patologik tidak dapat ditemukan.
4. Nyeri spikologik
Agen Pencetus
( Agen Sedera (Biologis), Zat Kimia, Fisik, Psikologi )
Deformitus
( Edem, Lesi, Tanda Infeksi, Pus/Nanah )
Reseptor Nyeri
( A Delta Dan Serabut C )
Spinal Cord à Thalamus à Cortex Cerebral
Effektor
Rasa Nyeri
G.
Fokus Intervensi
Intervensi
Preoritas NIC
a.
Penatalaksanaan Nyeri : Meringankan dan mengurangi nyeri sampai pada tingkat
kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien.
Pemberian Analgetik : penggunaan agen-agen farmakologi
untuk mengurangi dan menghilanngkan nyeri.
H.
Intervensi
1. Mandiri
ü Ukur Tanda-tanda vital
Rasional :
tanda-tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien.
ü Kaji saat timbulnya nyeri dan intensitas nyeri
Rasional : untuk
mengetahui pola nyeri dan penanganan yang tepat.
ü Kaji pola Istirahat pasien
Rasional : Untuk
mengurangi nyeri
ü Berikut relaksasi / distraksi
Rasional :
Pemberian distraksi relaksasi dapat mengurangi nyeri.
2. Kolaborasi
Pemberian
Analgetik
Rasional :
Analgetik digunakan untuk mengurangi nyeri yaitu dengan menghambat Sintesis
prostaglandin
3. Penkes
ü Anjurkan
Pasien untuk berfikir positif dan tenang untuk mengurangi nyeri.
ü Beri penjelasan mengenai penanganan nyeri kepada klien
dan keluarga
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Wahit Iqbal dkk. 2007. Buku ajar kebutuhan dasar
manusia : Teori & Aplikasi dalam praktek. Jakarta: EGC.
Willkinson. Judith M. 2007. Diagnosa
Keperawatan.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
Herdman, T Heather, 2010. Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi
2009-2010.Jakarta:EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar