Translate

Sabtu, 01 Maret 2014

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA TENTANG NYERI DI RUANG AHMAD DAHLAN PKU MUHAMMADIYAH SRUWENG

LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN  DASAR MANUSIA
TENTANG NYERI DI RUANG AHMAD DAHLAN
PKU MUHAMMADIYAH SRUWENG







Disusun oleh :
Nama               : Indra Hermawan
NIM                : A11000608



PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
TAHUN 2011


LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN  DASAR MANUSIA
TENTANG NYERI DI RUANG AHMAD DAHLAN
PKU MUHAMMADIYAH SRUWENG



Telah Disahkan
Hari                                        :
Tanggal                                 :



Pembimbing Lahan

(                                                )
Mahasiswa

(                                          )

Pembimbing Akademik

(                                                 )



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... 1
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................ 3
KONSEP DASAR NYERI
A.    Pengertian Nyeri................................................................................. 4
B.     Fisiologi Nyeri.................................................................................... 4
C.     Etiologi Nyeri..................................................................................... 6
D.    Manifestasi Klinis / Btasan Karakteristik........................................... 6
E.     Komplikasi.......................................................................................... 6
F.      Patofisiologi dan Pathway Keperawatan........................................... 6
G.    Fokus Intervensi................................................................................. 8
H.    Intervensi............................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 10


  1. Pengertian nyeri
Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya (Tamsuri, 2007).
Nyeri adalah suatu keadaan individu mengalami dan melaporkan adanya rasa tidak nyaman yang berat atau perasaan tidak menyenangkan. (Diagnosa keperawatan edisi 8 Linda Jual 1998).
Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkatkan akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. (Judith M. Wilkinson 2002).
  1. Fisiologi nyeri
Reseptor nyeri adalah organ tubuh yang berfungsi untuk menerima rangsang nyeri. Organ tubuh yang berperan sebagai reseptor nyeri adalah ujung syaraf bebas dalam kulit yang berespon hanya terhadap stimulus kuat yang secara potensial merusak. Reseptor nyeri disebut juga nosireceptor, secara anatomis reseptor nyeri (nosireceptor) ada yang bermielien dan ada juga yang tidak bermielin dari syaraf perifer.
Berdasarkan letaknya, nosireseptor dapat dikelompokkan dalam beberapa bagaian tubuh yaitu pada kulit (Kutaneus), somatik dalam (deep somatic), dan pada daerah viseral, karena letaknya yang berbeda-beda inilah, nyeri yang timbul juga memiliki sensasi yang berbeda.
Nosireceptor kutaneus berasal dari kulit dan sub kutan, nyeri yang berasal dari daerah ini biasanya mudah untuk dialokasi dan didefinisikan. Reseptor jaringan kulit (kutaneus) terbagi dalam dua komponen yaitu :
1.      Reseptor A delta
Merupakan serabut komponen cepat (kecepatan tranmisi 6-30 m/det) yang memungkinkan timbulnya nyeri tajam yang akan cepat hilang apabila penyebab nyeri dihilangkan
2.      Serabut C
Merupakan serabut komponen lambat (kecepatan tranmisi 0,5 m/det) yang terdapat pada daerah yang lebih dalam, nyeri biasanya bersifat tumpul dan sulit dilokalisasi. Struktur reseptor nyeri somatik dalam meliputi reseptor nyeri yang terdapat pada tulang, pembuluh darah, syaraf, otot, dan jaringan penyangga lainnya. Karena struktur reseptornya komplek, nyeri yang timbul merupakan nyeri yang tumpul dan sulit dilokalisasi.
Reseptor nyeri jenis ketiga adalah reseptor viseral, reseptor ini meliputi organ-organ viseral seperti jantung, hati, usus, ginjal dan sebagainya. Nyeri yang timbul pada reseptor ini biasanya tidak sensitif terhadap pemotongarn organ, tetapi sangat sensitif terhadap penekanan, iskemia dan inflamasi.
Jenis –jenis nyeri  :
1.      Nyeri perifer à dibagi menjadi 3 macam
·         Superficial à nyeri yang muncul karena rangsangan pada kulit dan mukosa.
·         Visceral à nyeri yang timbul karena stimulasi rasa nyeri pada rongga abdomen, cranium, dan thorax
·         Nyeri alih à nyeri yang d irasakan pada daerah yang jauh  dari jariingan penyebab nyeri
2.      Nyeri sentral à nyeri yang muncul akibat stimulasi pada medulla spinalis, batang otak, dan thalamus.
3.      Nyeri psikogenik à nyeri yang tidak diketahui penyebeb fisiknya, atau dengan kata lain nyeri ini timbul akibat pikiran si penderita itu sendiri yang dipengaruhi oleh faktor psikologis bukan fisiologis.


  1. Etiologi Nyeri
Adapun Etiologi Nyeri yaitu:
1.      Stimulasi Kimia  (Histamin, bradikirun, prostaglandin, bermacam-macam asam)
2.      Pembengkakan Jaringan
3.      Spasmus Otot
4.      Kehamilan
5.      Inflamasi
6.      Keletihan
7.      Kanker
8.      Agen Cedera ( Biologis )
  1. Manifestasi klinis / Batasan Karakteristik
1.      Gangguam Tidur
2.      Posisi Menghindari Nyeri
3.      Gerakan Menghindari Nyeri
4.      Pucat
5.      Perubahan Nafsu Makan
6.      Perubahan tekanan darah
7.      Perubahan frekuensi pernafasan
  1. Komplikasi
1.      Edema Pulmonal
2.      Kejang
3.      Masalah Mobilisasi
4.      Hipertensi
5.      Hipovolemik
6.      Hipertermia
  1. Patofisiologi dan Pathway Keperawatan
Nyeri dapat disebabkan karenan beberapa hal seperti Stimulasi kimia, pembekakan jaringan, Spasme otot, Kehamilan, Inflamasi dan Agen cedera yang lain ( agen biologis ).
Mekanisme nyeri secara sederhana dimulai dari transduksi stimuli akibat kerusakan jaringan dalam saraf sensorik menjadi aktivitas listrik kemudian ditransmisikan melalui serabut saraf bermielin A delta dan saraf tidak bermielin C ke kornu dorsalis medula spinalis, talamus, dan korteks serebri. Impuls listrik tersebut dipersepsikan dan didiskriminasikan sebagai kualitas dan kuantitas nyeri setelah mengalami modulasi sepanjang saraf perifer dan disusun saraf pusat. Rangsangan yang dapat membangkitkan nyeri dapat berupa rangsangan mekanik, suhu (panas atau dingin) dan agen kimiawi yang dilepaskan karena trauma/inflamasi. Gejala yang mungkin timbul karena nyeri ini seperti tanda-tanda inflamasi, febris (demam), perubahan denyut jantung, perubahan tekanan darah.
Fenomena nyeri timbul karena adanya kemampuan system saraf untuk mengubah berbagai stimuli mekanik, kimia, termal, elektris menjadi potensial aksi yang dijalarkan ke system saraf pusat. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa mekanisme nyeri adalah sebagai berikut  :
Rounded Rectangle: Transduksi ( stimulus diterima) à Transmisi ( jalanya stimulus dari receptor ke otak) à persepsi ( rasa nyeri )à modulasi ( membatasi impuls agar tidak merambat jauh sampai desenden )
Berdasarkan patofisiologinya nyeri terbagi dalam:
1.      Nyeri nosiseptif atau nyeri inflamasi, yaitu nyeri yang timbul akibat adanya stimulus mekanis terhadap nosiseptor.
2.      Nyeri neuropatik, yaitu nyeri yang timbul akibat disfungsi primer pada system saraf ( neliola, et at, 2000 ).
3.      Nyeri idiopatik, nyeri di mana kelainan patologik tidak dapat ditemukan.
4.      Nyeri spikologik



Agen Pencetus
( Agen Sedera (Biologis), Zat  Kimia, Fisik, Psikologi )

Deformitus
( Edem, Lesi, Tanda Infeksi, Pus/Nanah )

Reseptor Nyeri
( A Delta Dan Serabut C )

Spinal Cord à Thalamus à Cortex Cerebral

Effektor

Rasa Nyeri
G.    Fokus Intervensi
Intervensi Preoritas NIC
a. Penatalaksanaan Nyeri : Meringankan dan mengurangi nyeri sampai pada tingkat kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien.
Pemberian Analgetik : penggunaan agen-agen farmakologi untuk mengurangi dan menghilanngkan nyeri.
H.    Intervensi
1.    Mandiri
ü  Ukur Tanda-tanda vital
Rasional : tanda-tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien.
ü  Kaji saat timbulnya nyeri dan intensitas nyeri
Rasional : untuk mengetahui pola nyeri dan penanganan yang tepat.
ü  Kaji pola Istirahat pasien
Rasional : Untuk mengurangi nyeri
ü  Berikut relaksasi / distraksi
Rasional : Pemberian distraksi relaksasi dapat mengurangi nyeri.
2.    Kolaborasi
Pemberian Analgetik
Rasional : Analgetik digunakan untuk mengurangi nyeri yaitu dengan menghambat Sintesis prostaglandin
3.    Penkes
ü  Anjurkan Pasien untuk berfikir positif dan tenang untuk mengurangi nyeri.
ü  Beri penjelasan mengenai penanganan nyeri kepada klien dan keluarga





DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Wahit Iqbal dkk.  2007. Buku ajar kebutuhan dasar manusia : Teori & Aplikasi dalam praktek. Jakarta: EGC.
Willkinson. Judith M. 2007. Diagnosa Keperawatan.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran 
Herdman, T Heather, 2010. Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi
         2009-2010.Jakarta:EGC





                                                                                                        

Tidak ada komentar: