Translate

fisiologi


FISIOLOGI PEREDARAN DARAH SISTEMIK DAN PULMONER



*      Jantung meruakan alat pompa ganda, yang terdiri dari 4 ruangan yaitu : ventrikel kanan dan kiri, atrium kanan dan kiri.
*      Sistem pompa ini akan menghasilkan 2 sirkulasi yaitu :
-          Sirkulasi mayor ( sistemik ) karena bertugas mengedarkan darah keseluruh tubuh.
-          Sirkulasi minor ( pulmonari ) karena bertugas mengedarkan darah hanya di pulmo.
*      Sistem peredaran darah sistemik.
Dimulai dari ventrikel kordis sinistra yang mendapat suplai darah dari atrium kordis sinistra melalui katup Bikuspidalis yang akan di pompakan ke ventrikel kordis sinistra menuju arcus aorta melalui valvula semilunaris aorta.
*      Di aorta akan bercabang menjadi 2 yaitu :
-          Aorta ascenden.
Darah dibagian aorta asenden digunakan untuk anggota gerak atas seperti kepala, lengan , tangan, dan anggota extremitas atas yang lainnya.
-          Aorta desenden.
Darah dibagian aorta desenden digunakan untuk organ-organ dalam
( abdominalis ) dan extremitas bawah seperti kaki.
*      Sebelum menuju ascenden dan desenden aorta akan mengalami pengecilan menjadi arteri à arteriola à kapiler.
*      Dimana fungsi kapiler untuk mensuplai O2 untuk metabolisme sel dan jaringan yang menghasilkan zat sampah metabolik seperti CO2.
*      Kemudian zat metabolik ini yaitu CO2 akan masuk ke kapiler à venula à vena à vena cava baik superior maupun inferior.  Darah yang kaya akan CO2 akan masuk ke atrium kosdis dextra dan peredaran darah sistemik selesai.
*      Peredaran darah pulmonari.
*      Dimulai dari ventrikel kordis dextra yang mendapat suplai darah dari atrium kordis dextra melalui katup Trikuspidalis yang akan di pompakan ke ventrikel kordis dextra menuju truncus pulmonalis  melalui valvula semilunaris pulmonalis.
*      Di truncus akan bercabang menjadi 2 yaitu :
Arteri pulmonalis dextra dan arteri pulmonalis sinistra.
*      Di arteri ini akan mengalami pengecilan menjadi arteriola à kapiler untuk proses pertukaran gas dari CO2 keluar , dan O2 masuk di alveoli.
*      Udara yang kaya akan O2 akan masuk ke venula à vena pulmonalis dextra atau sinistra à lalu akan diedarkan ke atrium kordis sinistra dan peredaran darah pulmoner selesai.



DISTRIBUSI CAIRAN dan ELEKTROLIT TUBUH MANUSIA

            Cairan dalam tubuh terbagi menjadi dua, yaitu cairan Ekstraseluler dan cairan Intraseluler. Cairan Ekstraseluler juga terbagi lagi menjadi dua, yaitu Plasma darah / cairan intrafaskuler dan cairan Interstisial. Selain itu juga ada cairan khusus atau transeluler yaitu Cairan Intra Okuler di mata, Cairan Pleura di paru, Cairan Pericardial di jantung, Cairan Sinovial di antara Sendi, dan Cairan Cerebrospinal yang mengapungkan otak dan medula spinalis.
            Cairan dalam tubuh juga mengandung Elektrolit yaitu ion-ion yang bermuatan listrik, baik ion yang vermuatan positif ( Kation ) dan ion yang bermuata negatif ( Anion ).
Kation utama di ekstrasel yaitu Natrium, sedangkan kation utama di intrasel yaitu kalium.
Anion utama di ekstrasel yaitu Protein dan Clorida, sedangkan anion utama di intrasel yaitu Protein dan Phospat.
Didalam tubuh juga terjadi mekanisme perpindahan cairan yang melibatkan :
·         Tekanan hidrostatik ( hidroaulik )       : tekanan yang ditimbulkan oleh pompa jantung yang bersifat mendorong cairan dan molekul terlarut keluar dari faskuler melalui fenestra atau pori-pori endotel.
·         Tekanan Osmotik Koloid                    : tekanan yang ditimbulkan oleh protein terlarut yang bersifat menahan atau menarik cairan sehingga tidak dapat berpindah.
·         Difusi                                                  : perpindahan molekul terlarut dari area konsentrasi tinggi ke area konsentrasi rendah.
·         Osmosis                                               : proses berpindahnya cairan kedalam larutan melalui selaput semipermiabel, dimana yang berpindah hanya airnya, dan molekul terlarut tetap tinggal.
·         Transport aktif                                                : perpindahan molekul terlarut dari area konsentrasi rendah ke area konsentrasi tinggi dengan bantuan energi ( ATPase ).


Endocrine system

A.    Pendahuluan 
Hormone adalah cairan yang dihasilkan oleh organ tubuh yang disebut dengan kelenjar buntu, disebut kelenjar buntu karena tidak mempunyai saluran khusus keluar. Cairan hormone langsung disalurkan ke dalam pembuluh darah dan diedarkan oleh plasma darah menuju organ target.
B.     Kelenjar endokrin
Didalam tubuh manusia terdapat 2 klasifikasi system endocrine, system endocrine itu adalah
Ø System endocrine central (pusat), terdiri dari : kelenjar pineal, hypothalamus, hipofisis anterior (adenohypophysis) dan hipofisis posterior (neurohypophysis).
Ø System endocrine perifer (tepi), terdiri dari : kelenjar thyroid, kelenjar parathyroid, kelenjar thymus, kelenjar pancreas, kelenjar adrenal, jantung, hati, lambung dan usus halus,  ginjal, kulit, testis, ovarium, jaringan adipose, plasenta.
1.      Glandula pineal
Letak                                        : epitalamus
Hormone yang dihasilkan         : melatonin
Organ target                             : belum diketahui
Fungsi                                       : mengatur irama sirkadian,              melindungi dari kerusakan oleh radikal bebas, menghambat fungsi reproduksi.
2.      Glandula Hypothalamus (master of gland)
Letak                                        : superior hipofisis
Hormone yang dihasilkan         : hormone trophic
Organ target                             : pituitary anterior
Fungsi                                       : melepaskan dan menghabat hormone yang dihasilkan pituitary, mengatur emosi, dan mengatur suhu.
3.      Hipophysis posterior ( neurohypohyisis)
Menghasilkan hormone            : Oksitosin dan vasopressin (ADH)
Organ target                             : kelenjar mamae dan uterus (oksitosin), ginjal (ADH)
Fungsi                                       : hormon oksitosin berfungsi mengatur pengeluaran ASI saat menyusui, merangsang kontraksi uterus saat melahirkan bayi, membantrmu penyaluran spermatozoa seta mempengaruhi pengeluaran hormone dari hipophysis anterior, sedangakan homon ADH berfungsi mempengaruhi reabsorbsi pada ginjal.
4.      Hipophysis anterior ( adenohipophysis)
Menghasilkan hormone            :
a.       Hormone Prolaktin (PRL) / LTH
Aksis / mekanisme jalannya hormone ini sampai ke organ target dapat dijelaskan sebagai berikut :
Hypothalamus menghasilkan / merelease PRH , kemudian PRH akan menstimulus sel mammotroph atau lactotroph di hipophysis anterior untuk menghasilkan hormone prolaktin , hormone prolaktin akan mempengaruhi organ targetnya yaitu kelenjar mamae untuk memproduksi ASI.
b.      Hormone somatotropin / GH
Aksis hormone ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
Hypothalamus menghasilkan GHRH, kemudian GHRH akan merangsang sel somatotroph untuk mensekresi hormone GH , hormone GH ini akan mempengaruhi banyak jaringan dan hati untuk merangsang metabolisme dan pertumbuhan. Pada hati akan dihasilkan hormone somatomedin yang berfungsi untuk meningkatkan kadar gula dalam darah.
Nice to know, kekurangan hormone ini akan menyebabkan kekerdilan (kretinisme), sedangkan jika kelebihan mengakibatkan pertumbuhan raksasa (gigantisme).
c.       Hormone cortikotropin (ACTH)
Aksis hormone ini apat dijelaskan sebagai berikut:
Hyphothalamus  melepaskan CRH (corticotropic releasing hormone), kemudian CRH akan menstimulus sel corticotroph di hipopysis anterior untuk mensekresi hormone ACTH , hormone ACTH kemudian mempengaruhi kortek adrenal untuk melepaskan hormone aldosteron, kortison maupun androgen.
d.      Hormone thyrotropin (TSH)
Aksis hormone ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
Hypothalamus  merelease TRH (thyroid releasing hormone), TRH kemudian akan menstimulasi sel thyrotroph di hipopysis anterior untuk menghasilkan hormone thyrotropin , hormone ini kemudian  mempengaruhi keenjar thyroid untuk melepaskan dan mensintesis kelenjar thyroid atau gondok.
e.    Hormone FSH dan LH
Jalanya hormone sampai ke organ target dapat dijelaskan sebagai berikut :
Hyphothalamus melepaskan GnRH (gonadotrophin releasing hormon), kemudian GnRH merangsang sel gonadotroph di anterior pytuitari untuk menghasilkan hormone FSH dan LH, hormone ini kemudian akan mempengaruhi organ targetnya yaitu ovarium pada wanita dan testis pada laki-laki, fungsi FSH pada wanita adalah mengatur perkembangan ovarium dan berpengaruh terhadap pemasakan foikel sedangkan pada laki-laki mengatur perkembangan testis dan berpengaruh terhadap spermetogenesis. Fungsi hormone LH pada wanita menyebabkan terjadinya ovulasi dan membentuk corpus luteum dai folikel sedangkan pada laki-laki mengatur pembuatan hormom testosterone.
f.       Hormone MSH (melanocyte stimulating hormone)
Aksis homon ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
Hypothalamus melepaskan MRH (melanocyte releasing hormone), kemudian MRH menstimulasi sel melanotroph di hipophysis antarior untuk mensekresi hormone melanosit, kemudian MSH akan mempengaruhi organ targetnya yaitu kulit, fungsi hormon  ini adalah  mensintesis melanin.
5.      Glandula thyroid
Letak                                     : anterior dan lateral trakea
Hormone yang dihasilkan     : tirodothyronine (T3), thyroxine (T4) dan kalsitonin.
Organ target                          : T3 dan T4 (banyak jaringan), kalsitonin (tulang).
Fungsi hormon                      : Thyroxine dan tirodothyronin (meningkatkan metabolisme energy dan mempengaruhi pertumbuhan tubuh dan mental), Kalsitonin ( menurunkan kadar kalsium dalam plasma darah).
6.      Glandula parathyroid
Letak                                     : menempel dibelakang tiroid               
Hormone yang dihasilkan     : parathormon (PTH)
Organ target                          : tulang, ginjal, dan usus halus
Fungsi hormone                    : mempertahankan kadar kalsium dalam darah.
7.      Glandula thymus
Letak                                     : dalam mediastinum dibelakang os sternum
Hormone yang dihasilkan     : thymosin dan thymopoietein
Organ target                          : limfosit
Fungsi hormone                    : perkembangan dan pematangan sel limfosit T, mengaktifkan pertumbuhan badan, mengurangi aktifitas glandula kelamin.
8.      Glandula pancreas
Letak                                     : dibelakang lambung , didepan vertebra L 1 dan L2
Hormone yang dihasilkan     : glucagon (sel alpha), insulin ( sel beta) somatostatin (sel delta).
Organ target                          : banyak jaringan
Fungsi hormone                    : insulin ( mengubah glukosa menjadi glikogen), glucagon (mengubah glikogen menjadi glukosa), somatostatin (menghambat penyerapan dan pencernaan nutrient).
9.      Glandula adrenal
Kelenjar adrenal terdiri atas bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medulla).
a.       Korteks adrenal
Hormon yang dihasilkan         : aldosteron, kortison, androgen.
Organ target                            : aldosteron (ginjal), kortison (banyak jaringan), androgen (benyak jaringan).
Fungsi hormone                       : aldosteron (meningkatkan retensi natrium diginjal, kortison ( meningkatkan kadar glukosa alam darah, androgen (bahan baku testosterone).



b.      Medulla
Hormone yang dihasilkan       : adrenalin/epinefrin , noradrenalin/ norepinefrin.
Organ target                            : banyak jaringan
Fungsi hormone                       : adrenalin (mengaktifkan enzim yang menguraikan glikogen dihati dan diotot menjadi glukosa). Menjaga Noradrenalin (pertahanan terhadap stress, menjaga ritme jantung).
10.  Jantung
Jantung menghasilkan hormone ANP (atrial neureptic petide)
Organ target                          : ginjal
Fungsi hormone                    : meningkatkan ekskresi sodium
11.  Hati
Hormone yang dihasilkan     : angiotensinogen dan IGF (insulin like growth factors)
Organ target                          : angiotensinogen (korteks adrenal, pembuluh darah, otak ), IGF (banyak jaringan)
Fungsi hormone                    : angiotensinogen ( sekresi aldosteron, meningkatkan tekanan darah).
12.  Ginjal
Hormone yang dihasilkan     : EPO (erythropoietin) dan vit. D3 aktif.
Organ target                          : sum-sum tulang dan usus halus
Fungsi hormone                    : produksi sel darah merah, meningkatkan absorbsi kalsium.
13.  Lambung dan usus halus
Hormone yang dihasilkan     : gastrin, sekretin (CCK), kolistokinin, dan yang lain.
Organ target                          : GI tract (saluran gastro intestinal) dan pancreas.
fungsi hormone                     :  membantu pencernaan dan absorbsi nutrisi.
14.  Kulit
Hormone yang dihasilkan     : vitamin D3
Organ target                          : intermediate form of hormon
Fungsi hormone                    : precursor dihidroxy 1,25 vit D3.
15.  Testis 
Hormone yang dihasilkan     : androgen , inhibin
Organ target                          : androgen (banyak jaringan), inhibin (anterior pytuitari)
Fungsi hormone                    : androgen (produksi sperma dan mengendalikan tanda-tanda kelamin sekunder pada laki-laki), inhibin (menghambat sekresi FSH).
16.  Ovarium
Hormone yang dihasilkan     : estrogen, progesterone, ovarian inhibin, relaxin (masa kehamilan)
Organ target                          : estrogen dan progesterone (banyak jaringan), ovarian inhibin (anterior pituitary), relaksin (otot rahim)
Fungsi hormone                    : estrogen dan progesterone ( banyak jaringan), ovarian inhibin (menghambat sekresi FSH), relaksin (relakasasi otot).
17.  Jaringan adipose
Hormone yang dihasilkan     : leptin
Organ target                          : hypothalamus dan jaringan lain
Fungsi hormone                    : intake makanan, metabolism dan reproduksi.

18.  Placenta
Hormone yang dihasilkan     : estrogen, progeteron, chorionic somatomammotropin (CS), chorionic gonadotropin (CG)
Organ target                          : estrogen, progeteron ( banyak jaringan), somatomammotropin (banyak jaringan), chorionic gonadotropin (corpus lueum pada ovarium).
Fungsi hormone                    : estrogen, progeteron (perkembangan ibu dan janin), somatomammotropin (metabolisme), chorionic gonadotropin (sekresi hormone).

FISIOLOGI FUNGSI SISTEM PENCERNAAN

Kata Kunci:
M =Mortility    : gerakan masuknya makanan melalui cavum oris dan keluar melalui anus
S = Secretion    : pengeluaran Enzim,Hormon,Kelenjar untuk membantu proses pencernaan
D = Digestion   : Pemecahan Makro molekul menjadi Mikro molekul
A = Absorbtion : Penyerapan nutrion dari Lumen Instentinum Tenue Menuju ke sirkulasi darah
Organ utama system pencernaan : cavum oris, esofagus, gaster, intestinum tenue, intestinium crasum, rectum, anus.
Penjelasan:
Makanan masuk kedalam cavum oris, di cavum oris akan menjalankan fungsi mortilitas
M = terjadi gerakan mengunyah dan menelan
S= untuk membantu proses digestive maka disekresikan saliva (salivary gland ) enzim lipase
D= di cavum oris terjadi pencernaan karbohidrat dan lemak seminimal mungkin
A= belum terjadi penyerapan di cavum oris

Kemudian makanan berjalan melewati esophagus berbentuk bolus bolus menuju kegaster,digaster akan menjalankan fungsi mortilitas yaitu
M = terjadi gerakan mengaduk,mencampur dan mendorong
S = untuk membantu proses digestive maka akan disekresikan HCL oleh sel Pariental, pepsinogen dan enzim lipase oleh sell chief, mucus dan HCO3/asam karbonat oleh sel mucosa permukaan, gastrin oleh sel G, histamine oleh sel ECL
D= Digaster terjadi pencernaan protein oleh pepsinogen dan lemak oleh enzim lipase
A= Cairan dan substansi yang larut lemak seperti alcohol dan aspirin

Gaster secara perlahan akan dikosongkan, makan tersebut dalam bentuk cimus/bubur menuju ke intestinum tenue, di Intestinum tenue akan menjalankan fungsi motilitasnya yaitu:
M= Terjadi gerakan mencampur dan mendorong terutama dengan segmentasi, yang dibantu oleh organ aksesoris yaitu: liver, kantong empedu dan pancreas yang ,menghasilkan enzim yaitu: asam karbonat dan enzim oleh pancreas; empedu oleh hati.
S= Untuk membantu proses digestive maka akan disekresikan mucus oleh sel goblet, hormone seperti : CCK,Secretin, GIP dan hormone lainnya.
D= Karbohidrat, lemak, polipeptida, asam nukleat.
A= Peptida dgn transport aktif primer, asam amino, glukosa, dan fruktosa dgn transport aktif sekunder, Lemak dgn difusi sederhana, air dgn osmosis, ions,mineral dan vitamin dgn transport aktif.

Kemudian sari2 makanan tsb menuju ke colon desenden berupa bakal feses, berjalan menuju colon transversum, colon asenden, colon sigmoid, rectum dan keluar mllui anus.
M= Masih terjadi gerakan mencampur, gerakan mendorong massa (bakal feses) segmen demi segmen.
S= Untuk membantu proses digestive maka akan disekresikan mucus oleh sel goblet yang berfungsi sbg rublikasi/pelican.
D= Sudah tidak terjadi pencernaan kecuali oleh bakteri.
A= Ions, air, mineral, vitamin diproduksi oleh bakteri. Absorpsi paling banyak yaitu air.

HOMEOSTASIS KALSIUM

Homeostasis kalsium : kadar kalsium dalam darah dipertahankan dalam rentang normal 9 – 11 mg/100 ml.
Pada hiperkalsemia kadar kalsium dalam darah lebih dari 11 mg/100 ml akan menstimulus kelenjar thyroid untuk mensekresikan produk hormonya berupa calcitonin, calcitonin bekerja pada tiga organ : tulang, usus halus, dan ginjal. Pada tulang calcitonin bekerja untuk mendepositkan/menabung kalsium, pada usus halus calcitonin bekerja untuk mengurangi absorbsi kalsium, dan pada ginjal calcitonin bekerja untuk mengurangi reabsorbsi kalsium, setelah kadar kalsium dalam darah kembali normal terjadi umpan balik negatif terhadap kelenjar tyroid untuk menghentikan kerja dan sekresi calcitonin.
            Pada hipokalsemia kadar kalsium dalam darah kurang dari 9 mg/100 ml akan menstimulus kelenjar parathyroid untuk mensekresikan produk hormonya berupa PTH (Parathyroid Hormone), PTH bekerja pada tiga organ : tulang, usus halus, dan ginjal. Pada tulang PTH bekerja membongkar/mendegrasi kalsium dengan bantuan osteoclast dan diedarkan kedarah, pada usus halus PTH bekerja untuk meningkatkan absorbsi kalsium dengan bantuan vitamin D aktif yang dihasilkan/diaktifkan diginjal, pada ginjal PTH bekerja untuk meningkatkan reabsorbsi kalsium.setelah kadar kalsium dalam darah kembali normal terjadi umpan balik negatif terhadap kelenjar parathyroid untuk menghentikan kerja dan sekresi PTH.

HOMEOSTATIS SUHU PADA TUBUH MANUSIA

Homeostatis dimana suhu tubuh normal 37C. Ada dua penyimpangan yaitu hiperthermi dan hipothermi.
1.      Pada saat suhu tubuh naik (Hiperthermi) yaitu suhu tubuh melebihi 37C maka akan ditangkap atau diterima oleh sel-sel rufini yang akan dilanjutkan ketermostat di hipotalamus sebagai pusat pengatur suhu untuk menstimulasi mekanisme kerja cooling atau pendinginan yang melibatkan dua organ yaitu otot polos dan kelenjar keringat atau glandula sudorifera.
a.       Bila keadaan hiperthermi otot polos akan relaksasi sehingga pembuluh darah perifer dikulit akan melebar atau vasodilatasi sehingga kulit akan mengeluarkan panas.
b.      Kelenjar keringat atau glandula sudorifera akan teraktivasi meningkatkan evaporasi cooling atau pendinginan dengan mengeluarkan banyak keringat.
Dari dua kegiatan pada dua organ tersebut maka suhu tubuh akan turun dan mendekati normal. Setelah suhu tubuh kembali normal akan memberi umpan balik negatif ke termostat di hipotalamus untuk menghentikan kerja cooling atau pendinginan.
2.      Pada saat suhu tubuh turun (Hipothermi) yaitu suhu tubuh kurang dari 37C akan diterima atau ditangkap oleh se-sel krause yang selanjutnya akan diteruskan ketermostat di hipotalamus sebagai pusat pengatur suhu untuk menstimulasi mekanisme warming atau penghangatan yang melibatkan dua organ yaitu otot polos dan otot skelet.
a.       Dimana bila keadaan hipothermi maka otot polos akan kontraksi sehingga pembuluh darah perifer di kulit akan menyempit atau vasokontriksi untuk menyimpan panas atau menekan panas agar panas tidak keluar.
b.      Otot skelet akan teraktivasi sebanyak 2-5 kali untuk mendapatkan panas yang berlebihan atau shivering.
Dari kegiatan dua organ tersebut maka suhu akan naik mendekati normal. Setelah suhu kembali normal maka akan memberi  umpan balik negatif ke termostat di hipotalamus untuk menghentikan mekanisme warming atau penghangatan.

 
Mecanism Of Muscular Contraksion
 ( Mekanisme Kontraksi Otot )

  1. Impuls motoris datang dari saraf pusat menuju aksom terminal dan memicu pelepasan  vesikel-vesikel Ach dari akson terminal menuju NMJ (Neuro Muscular Junction) melalui celah NMJ, setelah   sampai di NMJ akan ditangkap oleh resptornya dan dijalarkan sebagai potensial aksi sepanjang sarcolemma memasuki tubulus T dan sampai di sistem triad.
  2. Potensial aksi memicu pelepasan ion kalsium (calcium release) dari sisterna terminalis ke sarcoplasma.
  3.  Ion Calcium berikatan dengan troponin C, troponin berubah bentuk / formasinya, melepaskan aksi blokade tropomyosin sehingga area aktif aktin terbuka.
  4. Setelah area aktif aktin terbuka maka kontraksi dimulai: cross bridges myosin secara bergantian melekat di area aktif aktin dan menarik filamen aktin ke tengah sarcomere lalu lepas dari area aktif aktin. Tenaga penggerak (power) utk terjadinya siklus kontraksi otot tersebut, berasal dari pelepasan energi hasil hidrolisis ATP.  
  5. Setelah Calcium terpakai untuk mengubah formasi troponin dan melepaskan blokade tropomyosin, ion kalsium dipompa balik (kembali) ke sisterna terminalis dengan mekanisme transport aktif yg terjadi setelah potensial aksi berakhir.
  6.  Tropomyosin kembali memblokade area aktif aktin, kontraksi berakhir dan serabut otot relaksasi.
    MECHANISME SENSORY  OF NERVOUS SYSTEM


    a.      Jalur sensoris ada 2 sesuai dengan stimulusnya.
    b.      Jalur pertama                         : nyeri, temperatur, dan sentuhan kasar. Akan diterima oleh reseptor.
    c.       Energy reseptor akan mengubah energy stimulus menjadi impuls syaraf.
    d.      Selanjutnya, impuls syaraf akan diteruskan oleh neuron orde 1 memasuki medulla spinalis melalui cornum posterior dan bersinap dengan neuron orde ke 2.
    e.       Neuron orde ke 2 meneruskan impuls syaraf menuju thalamus contra lateral dan bersinap dengan neuron orde ke 3
    f.        Neuron orde ke 3 memproyeksikan ke cortex somato sensory primer di lobus parietalis untuk menghasilkan persepsi.

    g.      Jalur kedua                 :sentuhan halus, gerakan tubuh, dan getaran. Akan diterima oleh reseptor.
    h.      Reseptor akan mengubah energy stimulus menjadi impuls syaraf.
    i.        Selanjutnya impuls syaraf akan diteruskan oleh neuron orde 1 memasuki medulla spinalis  melalui cornum posterior dan diteruskan sampai ke medulla oblongata  dan bersinap dengan neuron orde ke 2.
    j.        Neuron orde ke 3 akan meneruskan impuls syaraf  menuju thalamus contra lateral dan bersinap dengan neuron orde ke 3.
    k.      Neuron orde ke 3 memproyeksikan ke cortex somato sensory primer di lobus parietalis untuk menghasilkan persepsi.

    MEKANISME PENDENGARAN
    Daun telinga atau auricula mengarahkan suara masuk kedalam canalis
    auditorius eksternus dan akan menggetarkan membrana tympani. Getaran
    tersebut kemudian akan diteruskan dan diperkuat 3 kali lebih kuat oleh
    tiga tulang pendengaran,yaitu Malleus,Incus dan Stapes. Getaran di
    stapes akan menggetarkan Oval Window. Getaran di oval window 20 kali
    lebih kuat daripada getaran di membrana tympani. Getaran oval window
    akan menggetarkan perilymhpe di scaLa vestibuli, akan diteruskan ke
    segala arah melewati scala tympani dan akan sampai ke round
    window,yang berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan antara telinga
    bagian tengah dengan telinga bagian dalam.Getaran oval window juga
    akan menggetarkan endolymphe di ductus cochlearis. Getaran ini akan
    menggerakan sel-sel rambut dari organ corti yang berfungsi untuk
    merubah getaran menjadi impuls saraf. Impuls saraf itu selanjutnya
    akan diterus kan oleh saraf cochlearis yang bergabung dengan saraf
    vestibularis (saraf cranial ke 8) yang akan diterjemahkan di korteks
    auditoris di lobus temporalis.

    SISTEM  INTEGRASI PADA TUBUH MANUSIA


    System integrasi pada tubuh manusia ada 14 sistem :
    Yang pertama adalah system kulit sebagai fungsi protek.
    Selanjutnya adalah system respirasi atau pernafasan udara atau oksigen masuk karbondioksida dikeluarkan.
    System degestif atau system pencernaan disini terjadi proses pemecahan makanan menjadi sari-sari makanan .
    selanjutnya system reproduksi ada dua yaitu reproduksipria dan wanita yang mana memiliki fungsi reproduksi. Wanita (organnya ada ovarium, uterus, vagina dan tubavalopi ). Selanjutnya yang pria (penis, testis, epididimis ,kelenjar prostat, dll )
    system urinary memilki fungsi untuk filtrasi , sekresi dan reabsorbsi
    system saraf dan endokrin keduanya saling berhubungan yang mana memiliki fungsi pengatur. System saraf terdiri dari otak, tulang belakang dan sumsum tulang belakang. Endokrin mengasilkan hormone-hormon
    system muskulus skeletal,muskulo atrinya adalah otor yaitu sebagai alat gerak aktif, skelet artinya tulang sebagai alat great pasif.
    Kemudian masuk kedalam sirkulasi darah dimana melibatkan system yang sangat penting yaiti jantung sebagai alat pemompa darah
    1.       Hubungan antara system sirkulasi darah dengan system pernafasan, disini terjadi proses oksigenasi oksigen masuk kedalam darah dan karbondioksida dikeluarkan.
    2.       Hubungan antara isitem sirkulasi darah dengan system degestif yaitu penyerapan sari-sari makanan dari lumen ke darah
    3.       Hubungan isitem sirkulasi dengan sitem urinary yaitu filtrasi, reabsorbsi dan sekresi
    Kemudian system yang tidak Nampak adalah system imun, sebagai fungsi kekebalan tubuh dari antigen-antigen.

    MEKANISME SYSTEM IMUN

 
No:
Mekanisme
1.
Sistem imun yang spesifik ada 2 jalur yaitu imunitas antibodi yang melibatkan sel B dan imunitas yang dimediasi yang melibatkan sel T
2.
Stem sel (sel induk) sel B maupun sel T di bentuk di sumsum tulang
3.
Sel T mengalami maturasi (pematangan) di kelenjar timus dan sel B di sumsum tulang
4.
Sel T setelah matur (dewasa) di kirim ke darah, spleen (lien, limpa), dan sistem limpatik
5.
Ketika ada antigen yang masuk, makrofag akan menelan dan membawa beberapa diantaranya di permukaan
6.
Kemudian  makrofag membawa ke T helper
7.
Sel t helper mengenali antigen tersebut, kemudian menstimulasi sel B dan sel T dengan cara mensekresi protein khusus yaitu interlukin dan limpokin,
8.
Limpokin tersebut menstimulasi makrofag untuk menelan sel-sel asing.
9.
Interlukin menstimulasi sel T cytotoxic (killer)
10
Setelah terstimulasi, sel citotoxic akan bereplikasi menjadi Tc effektor dan Tc memory
11.
Sel T efektor akan bekerja membunuh sel asing dengan cara mensekresi protein yang beersifat merusak membran sel (lisis). sehingga komponen sel nya keluar dan terbunuh.
12.
Sel T memory mempunyai kemempuan mengingat, berpindah ke nodus limpe. sehingga apabila ada serangan yang ke 2, responnya akan lebih cepat
13.
Sel t supressor mengatur sel t agar tidak over reaksi
14.
Jalur ke 2 :
Sel b matur di sumsum tulang. ketika sudah dewasa dia memiliki immunoglobulin d permukaanya. yang berfungsi untuk mengidentifikasi antigen.
15.
Ketika ada antigen, maka sel B akan bereplikasi dengan cepat memproduksi sel plasma. tetapi sel b tidak akan replikasi dan membentuk sel plasma tanpa bantuan dari sel T helper.
16.
Setelah mendapatkan protein dari sel t helper maka sel b akan bereplikasi secara Cepat menghasilkan sel plasma
17.
Sel plasma menghasilkan antibodi dan sel b memori
18.
Antibodi akan dikirim ke jaringan yang terinfeksi untuk melisiskan antigen.
19.
Sel b memory mempunyai kemampuan mengingat antigen yang datang dan bisa bertahan sampai beberapa tahun.Sehingga Apabila ada serangan yang ke 2, akan berespon lebih cepat.


SISTEM INDRA
VISUAL PHATWAY


Apabila kita melihat benda disekitar tersebut sebenarnya benda tersebut mementulkan cahaya ke mata kita
Pertama cahaya tadi masuk ke kornea yang akan di biaskan ke lensa kristalina
kemudian lensa kristalina akan
berakomodasi sehingga bayangan benda jatuh di retina
di retina terdapat
photoreceptor yang memiliki dua sel yaitu
1.      sel batang (red) : fungsinya untuk menerima cahaya yang kurang
2.      sek kerucut (cone) : funsinya untuk menerima cahaya yang cukup
disini cahaya yang masuk tadi di ubah menjadi impuls syaraf, kemudian berlanjut ke nervous opticus (syaraf cranial ke II), yang memiliki 2 jalur yang sama sama menuju ke thalamus
1.      thalamus ipsi lateral : jalur yang sejajar atau lurus menuju ke thalamus dengan sisi yang sama
2.      thalamus contra lateral : jalur yang menyilang ke thalamus sisi yang berlawanan
jalur tadi melewati saluran yang bernama optic tract, dan area persilangan jalur tadi disebut optic chiasma.
Setelah impuls syaraf sampai di thalamus maka akan bersinap dengan syaraf selanjutnya menuju ke cortex visual yang berada di lobus occipital untuk menghasilkan persepsi penglihatan.